PETIR NEWS – Warga keluhkan proyek rabat beton anggaran Rp9 miliar di Desa Mbulawa, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Hal ini akibat dikerjakan asal-asalan.
Proyek yang juga menghubungkan jalan ke Desa Pakava dari Ibu Kota Kabupaten dan Kecamatan itu baru selesai namun sudah retak-retak.
Yunus, salah satu warga Rio Pakava mengatakan penggunaan pasir rabat beton yang dikerjakan oleh CV ALWALID MITRA INDONESIA itu tidak sesuai spek.
“Info dari pekerja saya dapat pasir yang digunakan bukan pasir dari Donggala. Banyak campuran tanah,” kata Yunus, baru-baru ini.
Namun pada penggunaan pertama memang dari Donggala, namun setelah itu pasir yang digunakan hanya diambil dari daerah sekitar yang kualitasnya diduga tidak memenuhi standar.
Selain itu penimbunan hingga kemiringan jalan ditikungan diduga menyalahi aturan yang ada.
“Karena pasir tidak seusai spek dan campur tanah, hasilnya retak-retak setelah kering, ini tidak akan lama digunakan,” ujar Yunus.
Yunus mengancam akan melaporkan proyek asal-asalan ini ke penegak hukum setelah lewat masa pemeliharaan.
Dia dan beberapa tim juga tengah mengumpulkan sejumlah buktu-bukti terkait proyek yang dinilai tidak sesuai aturan itu.
Proyek sepanjang 3 kilo meter itu melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Donggala untuk peningkatan halan Desa Ruas Mbulawa dengan nomor kontrak 600.02-08/KON/BM-04RKJ/DPUPR/VII/2024.
“WAKTU PELAKSANAAN: 175 HARI KALENDER,” tulis keterangan papan proyek.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas mengenai masalah tersebut.***